Dahulu desa Bandung merupakan sebuah wilayah yang berkecukupan
dan memiliki kekayaan alam melimpah ruah. Di tempat tersebut terdapat sebuah
sumber air yang lumayan besar dan setiap petani sering memakainya sebagai
pengairan sawah (baca: irigasi). Akan tetapi hal tersebut berubah ketika
Adipati di daerah tersebut diganti dengan seorang Adipati yang tamak, rakus,
dan kikir, sebut saja dengan Adipati Hadijaya. Seluruh sumber air yang ada di
daerah tersebut dikuasai olehnya, sehingga penduduk mengalami kesulitan untuk
mengairi sawahnya, sehingga petani mengalami kerugian besar.
Nasib para penduduk di daerah tersebut sungguh menyedihkan,
kelaparan terjadi di mana-mana. Hingga akhirnya berita tersebut didengar oleh
putri Adipati Hadijaya yang bernama Putri Roro Jonggrang, dia adalah putri
Adipati Hadijaya. Roro Jonggrang tersebut memiliki sifat seperti ibunya, yang
lemah lembut namun tegas dalam bertindak. Dia meminta pada ayahandanya untuk
memberikan pengairan terhadap sawah-sawah penduduk, tapi sang ayah menolak.
Sang putri besikeras untuk mempertahankan pendirinya untuk
menolong penduduk, agar pengairan dapat diberikan kepada warga, biar para
petani dapat bertani dengan baik. Selama tujuh hari sang putri bersimpuh pada
ayahandanya, akhirnya pada malam ke tujuh hari, hati sang ayah luluh. Adipati
Hadijaya mengabulkan permintaan putrinya tersebut, asalkan sang putri mau
menikah dengan seorang raja dari kerajaan tetangga.
Mau tidak mau dan juga berat hati, akhirnya Roro Jonggrang harus
menuruti permintaan ayahandanya. Ketika Bandung Bondowoso tiba, raja yang
hendak meminang putri Roro Jonggrang. Mereka berdua pergi ke sebuah tempat,
yaitu sebuah sumber air. Ketika sudah sampai di sumber air tersebut, Roro
Jonggrang langsung melemparkan kalung yang sangat disayanginya.
Kalung tersebut adalah pemberian dari ibunya, sehingga Roro
Jonggrang langsung meminta pada Bandung agar mau mengambilkan kalung tersebut.
Jika mampu mengambilnya, maka Bandung akan menjadi suaminya. Ketika Bandung
masuk ke sumber air, dengan cekatan sang putri segera menendang batu untuk
menutupi sumber air tersebut, sehingga Bandung tertutup di dalam sumber air
tersebut.
Tiba-tiba batu tersebut terlempar, Bandung akhirnya mampu
keluar dan meminta penejelasan dari sang putri apa maksud dari ini semua.
Dengan menangis sang putri menjelaskan, bahwa dirinya diminta ayahnya agar
membunuh Bandung. Supaya Adipati Hadijaya dapat menguasai wilayah kerajaan
Bandung.
Saat itu Bandung merasa sangat marah sekali, bercampur dengan
kesal hawa nafsunya, pada saat itu amarahnya tidak bisa dibendung lagi. Bandung
lekas menghampiri Adipati Hadijaya dan menusuknya dengan senjata handalannya,
akhirnya tidak lama kemudian Adipati Hadijaya mati ditangan Bandung. Secara
tidak langsung akhirnya Bandung menggantikan kekuasaan Adipati Hadijaya.
Bandung akhirnya menikah dengan Roro Jonggrang. Mereka berdua menikah dan juga
hidup bahagia serta masyarakat menyukai mereka berdua sebagai pemimpin daerah
tersebut.
Sumber Informan
Nama :
Ibu Syamsiah
Umur :
68 Tahun
Pekerjaan :
-
0 comments:
Post a Comment