CERITA
DESA/DUSUN :
Pada
zaman dahulu, di pesisir sungai Brantas di daerah Ngantru, dulu terdapat
cabang cabang kerajaan Majapahit. Terutama di Pinggirsari. Kemarin telah
ditemukannya 50 ons emas di sekeliling sungai brantas yang ditemukan oleh 3
orang pengumpul pasir atau biasa disebut pe manol di Pinggirsari, yang diduga
itu adalah salah satu peninggalan dari salah seorang penghuni majapahit yang
meninggalkan hartanya.
Setelah
beberapa tahun, orang orang belanda tiba di Indonesia, lalu beberapa bulan
kemudian mereka sampai di Tulungagung. Karena ketidak sopanan orang orang
belanda terhadap penduduk sekitar, penduduk Majapahit mengusir orang orang
belanda. Lalu Belanda tidak terima, mereka menyerang Majapahit, dan Majapahit
mengalami kekalahan, lalu diusirlah mereka.
Setelah
Belanda menguasai wilayah Ngantru, belanda membangun sebuah jembatan di
sungai brantas yang sekarang dipakai oleh masyarakat yang menghubungkan
antara kec ngantru dengan wilayah kota kabupaten tulungagung. Penguasaan
Belanda semena mena, lalu beberapa pejuang ngantru bekerjasama mengerahkan
kemampuan untuk mengusir penduduk belanda di wilayah Pinggirsari yang
dijadikan salah satu pos belanda. Terjadilah perang di sekitar pesisir sungai
brantas, dan para pejuang memenangkan perang, tetapi banyak pejuang yang
gugur dan dibangulah sebuah tugu penghormatan pada pahlawan itu di samping
utara jembatan Ngujang. Lalu beberapa wilayah di Ngantru di pecah dan diberi
nama masing masing wilayah, yakni ada bendosari, pinggirsari, srikaton,
diberi nama pinggirsari karena terletak di sebuah sungai dan dulunya juga
merupakan tempat peperangan mengusir belanda oleh para pejuang indonesiA.
Narasumber : M. Suparjan, dan Slamet Sugiono
Umur : 46 tahun dan 39 tahun
Pekerjaan : Ketua RT
Alamat : Ds Pinggirsari Ngantru Tulungagung
|
0 comments:
Post a Comment