Wednesday 27 May 2015

SEJARAH DESA/DUSUN PINGGIRSARI

CERITA DESA/DUSUN   :
Pada zaman dahulu, di pesisir sungai Brantas di daerah Ngantru, dulu terdapat cabang cabang kerajaan Majapahit. Terutama di Pinggirsari. Kemarin telah ditemukannya 50 ons emas di sekeliling sungai brantas yang ditemukan oleh 3 orang pengumpul pasir atau biasa disebut pe manol di Pinggirsari, yang diduga itu adalah salah satu peninggalan dari salah seorang penghuni majapahit yang meninggalkan hartanya.
Setelah beberapa tahun, orang orang belanda tiba di Indonesia, lalu beberapa bulan kemudian mereka sampai di Tulungagung. Karena ketidak sopanan orang orang belanda terhadap penduduk sekitar, penduduk Majapahit mengusir orang orang belanda. Lalu Belanda tidak terima, mereka menyerang Majapahit, dan Majapahit mengalami kekalahan, lalu diusirlah mereka.
Setelah Belanda menguasai wilayah Ngantru, belanda membangun sebuah jembatan di sungai brantas yang sekarang dipakai oleh masyarakat yang menghubungkan antara kec ngantru dengan wilayah kota kabupaten tulungagung. Penguasaan Belanda semena mena, lalu beberapa pejuang ngantru bekerjasama mengerahkan kemampuan untuk mengusir penduduk belanda di wilayah Pinggirsari yang dijadikan salah satu pos belanda. Terjadilah perang di sekitar pesisir sungai brantas, dan para pejuang memenangkan perang, tetapi banyak pejuang yang gugur dan dibangulah sebuah tugu penghormatan pada pahlawan itu di samping utara jembatan Ngujang. Lalu beberapa wilayah di Ngantru di pecah dan diberi nama masing masing wilayah, yakni ada bendosari, pinggirsari, srikaton, diberi nama pinggirsari karena terletak di sebuah sungai dan dulunya juga merupakan tempat peperangan mengusir belanda oleh para pejuang indonesiA.
Narasumber   : M. Suparjan, dan Slamet Sugiono
Umur              : 46 tahun dan 39 tahun
Pekerjaan       : Ketua RT
Alamat            : Ds Pinggirsari Ngantru Tulungagung

0 comments:

Post a Comment