Rejosari adalah nama baru. Dahulu orang menyebutnya desa Bibir. Adapun ceritanya sebagai berikut : Ketika masih belum begitu ramai ada seorang wali yang singgah di sebuah rumah penduduk, karena kebetulan sedang hujan lebat. Kepada penghuni rumah itu berpesan bilamana nanti diadakan pemerintahan desa, tempat ini supaya disebut dengan Bibir.
Maka ketika sudah mencapai 60 rumah lalu diadakan pilihan Kepala Desa. Yang terpilih sebagai Kepala Desa pertama ialah Kartonadi. Penduduk desa ingat akan pesanan wali tersebut. Dan menurut keputusan desa itu diberi nama Bibir. Kemudian penduduknya makin lama makin bertambah banyaknya desanya kelihatan maju. Oleh Assisten Wedana diadakan peninjauan dan kemudian diadakan penggantian nama desa. Mengingat bahwa keadaanya sudah ramai atau dalam bahasa daerahnya rejo, maka desa itu dinamakan Rejosari. Desa Rejosari terdiri dari 6 padukuhan ialah : Dukuh : Tumpakgedang. Sebabnya diberi nama Tumpakgedang karena di tempat ini banyak orang datang dari ngare untuk berjualan pisang. Dukuh : Lunggur- duwur. Nama ini diambilkan dari letaknya daerah ialah disebuah lunggur yang tinggi. Dukuh : Kalimenur. Ketika masih bewujud hutan terdapat sebuah sungai yang ditepinya banyak tumbuh bunga menur. Oleh sebab itu lalu dinamakan Kalimenur. Dukuh : Kalilombok. Dinamakan Kalilombok karena setelah pembukaan hutan pertama-tama yang ditanamnya oleh yang babad ialah tanaman lombok. Dukuh : Tumpaknongko. Nama ini dipergunakan sebagai nama padukuhan karena di sini banyak tanamannya pohon nangka.
Wednesday 27 May 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment