CERITA
DESA/DUSUN :
ASAL-USUL PLOSOKANDANG
Dahulu kala ada kerajaan/padepokan yang
mempunyai murit yang sakti mandraguna, dipadepokan itu ada murid baru yang
bernama Lembu Peteng. Lembu Peteng mempunyai perawakan perkasa & berwajah
tampan. Suatu hari tanpa sengaja masuk di pekarangan kebun kerajaan, dia
penasaran ditengah kebun terdapat tembok
yang besar dan tinggi. Karena penasaran Lembu peteng memanjat tembok
tersebut. Ternyata dibalik tembok terdapat gadis yang cantik, yaitu Roro
Kembang Sore. Si Lembu mulai mencintai gadis cantik itu.
Bupati Kalang tidak mengetahui bahwa
sesungguhnya Lembu merupakan salah satu murid di Padepokannya. Saat ini Bupati
Kalang juga sedang jatuh cinta dengan gadis cantik itu. Karena gossip bahwa Lembu
menyukai Roro kembang sore, Bupati Kalang ikut masuk padepokan untuk
mempelajari ilmu-ilmu agar bias mngalahkan Lembu Peteng.
Bupati Kalang yakin bias mengalahkan
si Lembu Peteng, karena mempunyai sekutu banyak . Roro Kembang Sore adalah
gadis cantik, baik dan sabar. Lembu peteng ingin bertemu Roro kembang sore, dan
mereka bertemu di kebun padepokan. Buapati Kalang mengetahui maksud Lembu
peteng, Bupati Kalang marah dan menantang Lembu peteng berkelahi. Bupati kalang
membawa sekutunya, yaitu kasan Besari dan Kebo ireng. Lembu peteng tak mau
kalah. Ia juga membawa sekutunya, yaitu Berowo, Agung taruno dan Kebo putih.
Dari pertarungan tersebut, menjadi
asal-usul daerah di TULUNGAGUNG. Lembu peteng berkelahi dengan Bupati Kalang.
Bupati Kalang kalah, dan mayatnya dikoyak (disembret-sembret) jadilah
Kalangbret. Dan jenazahnya hanyut, Lembu peteng dibunuh dari Kelemahannya. Yang
membunuhnya yaitu Kasan Besari dan mayatnya dibuang di sungai. Benowo berkehi
dan meninggal. Akirnya lahirlah nama Bedalem. Kasan Besari melarikan diri dan
di kejar Agung truno dan Agung Taruno akirnya dapat membunuh Kasan Besari ,
yang mempunyai sifat sangat buruk dan kejam, sekarang tempat dia meninggal
menjadi nama Tunggul Sari.
Mbah Agung pergi kesuatu tempat,
disana terdapat sebuah pohon besar, yang biasa disebut “WIT PLOSO” . pohon tersebut tidak hanya besar, konon juga menjadi
tempat tinggal para mahluk halus. Untuk menumpas mahluk harus tersebut , Mbah
Agung Taruno harus menggunakan keris
saktinya, dan akirnya mahluk-mahluk harus tersebut dapat dimusnahkan. Karena
kejadian tersebut lahirlah nama PLOSOKANDANG.
Ploso
dari nama pohon besar tersebut, kandang artinya tempat
tinggal mahluk halus. Agung Taruno meninggal di Plosokandang, dan keris
saktinya masih tertancap di makam Agug Taruno. Menurut cerita warga sekitar,
barang siapa yang bias mencabut keris tersebut , keinginannya akan terkabulkan.
Wallahu alam, hanya ALLAH yang tau. NARA SUMBER
Nama : Salim
Umur :
65 Thn
Pekerjaan :
Pedagang
Alamat :
Plosokandang, Kedungwaru
0 comments:
Post a Comment